Pages

Selasa, 12 Januari 2016

SUDAH IKHLAS?



Laut dan Ibu
Assalaamu’alaykum?
Ada suatu kisah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam  hadits shahih tentang tiga orang yang diadili pada hari kiamat. Seorang mujahid, seorang yang berilmu serta pandai membaca Al Qur’an, dan seorang kaya yang suka membantu orang lain. Ternyata ketiganya masuk neraka karena amal yang tertolak di sisi Allah. Bukan karena amalan yang tidak sesuai tuntunan, bukan pula karena tidak bermanfaat, namun mereka lupa menanam akar keikhlasan dalam amalannya.  
Berbicara tentang hari kiamat, kelak saat kita berada pada fase yaumul mahsyar (kita semua berkumpul di padang mahsyar) dimana matahari akan didekatkan sejauh 1 mil (mil yang dimaksud entah jarak perjalanan atau mil yang dipakai untuk celak mata). Tapi yang jelas itu sangat dekat. Subhanallah. Saat itu manusia penuh dengan keringat (sesuai dengan amal & dosanya). Ada yang sampai di kedua mata kakinya, selutut, bahkan ada yang tenggelam karena keringatnya sendiri. Seperti yang dijanjikan Allah, para muadzin kelak mempunyai leher yang panjang dan di yaumul mahsyar nanti tidak akan tenggelam karena keringat yang menggenang. Lalu bagaimana dengan orang-orang  yang lainnya..? Allah  akan memberikan naungan-Nya untuk beberapa hamba pilihan-Nya. Salah satunya adalah seseorang yang berdzikir (mengingat Allah) dalam kesendirian lalu mengalir air matanya.  Ada juga dua orang yang saling mencintai karena Allah dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. Itulah air mata keikhlasan dan keikhlasan berkumpul/berpisah.
Dari dua paragraf diatas silahkan diambil pelajarannya. Disini saya akan membahas mengenai ikhlas yang berkaitan dengan 2 paragraf tadi. Ikhlas.. adalah ketika melakukan segalanya karena Allah.  Ikhlas adalah ketika kita membersihkan banyaknya kotoran hati sehingga tujuan benar-benar murni karena Allah Ta’ala.

 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ...  
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus … (QS. Al Bayyinah : 5)
 
Innamal a’maalu binniyyaat.. setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Karena niat yang tumbuh bersamaan ikhlas adalah bukti mahabbah kepadaNya. Karena niat yang didasari ikhlas merupakan ajang saling menyembunyikan. Karena ikhlas selalu meyembunyikan kebaikan yang telah dilakukannya seperti menyembunyikan keburukan diri. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi yaitu orang yang sia-sia beramal di dunia padahal mereka yakin telah sungguh-sungguh.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا 
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

Beberapa kalimat yang sering saya dengar dan mungkin anda juga pernah mendengarnya :
(1)   Ikhlas adalah seperti tidak merasa berbuat ikhlas.
(2)   Ikhlaslah seperti surah Al Ikhlas, yang tidak ada kata “ikhlas” didalamnya.

"Mungkin ikhlas itu emas murninya karena dilelehkan panas. dibakar agar kerak dan noda terlepas. Hingga kilaunya jelas." Salim A. Fillah

Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmush shalihaat, wa shalallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Disusun oleh hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan masih perlu banyak belajar.
(Layung Sekar Prabarayi)




Referensi :
-          Tazliyatun Nafs Menurut Ulama' Salafushshalih (Dr. Ahmad Farid)
-          Hadits Arba’in An Nawawi

1 komentar:

  1. Afwan bagian referensi ada yang typo. Seharusnya Taz[k]iyatun Nafs.

    BalasHapus